Macam-macam Pesugihan yang ada di Indonesia dari berbagai sumber
Pesugihan adalah suatu cara untuk mendapatkan kekayaan secara instan dengan jalan melakukan berbagai macam ritual serta tumbal kepada makhluk ghaib tertentu. Ritual dan tumbal yang dilakukan pun bermacam-macam dengan berbagai jenis media. Jalur pesugihan ini dilakukan oleh hampir semua kalangan, mulai dari yang pengangguran, pedagan, karyawan, bahkan pejabat sekalipun.
Sebenarnya ritual pesugihan ini dilakukan dengan tujuan:
· Supaya dagangan laris manis
· Semoga usaha yang digeluti berjalan lancar terhadap persaingan bisnis
· Supaya suatu jabatan yang dimiliki dapat bertahan lama dan tidak lengser
Berbagai macam pesugihan yang biasa dipakai adalah:
1. Pesugihan Nyi Blorong
Menurut cerita masyarakat Jawa, siapa yang melakukan pesugihan dengannya akan menjadi kaya raya. Nyi blorong ini memiliki wujud sebagai ular naga yang memiliki sisik emas. Bahkan bila melakukan hubungan badan dengannya, maka sisik yang ada pada tubuhnya akan rontok. Sisik yang ditinggalkannya pun bukan sisik biasa, namun sisik yang berupa emas dan permata. Pesugihan ini dapat berjalan dalam jangka yang cukup lama. Namun, sebagai syaratnya, maka bila ia meninggal kelak, ia harus ikut menjadi pengikut Nyi Blorong.
2. Pesugihan Nyai Puspo cempaka
Pesugihan ini sangat tenar pada kalangan masyarakat yang ada di Rembang. Pesugihan ini dilakukan dengan cara menjadi suami dari nyai Puspo Cempoko dan harus melakukan hubungan intim dengannya setiap malam jumat kliwon. Dengan cara ini maka harta melimpah akan diberikan kepadanya.
Syarat untuk pesugihan ini adalah harus menyiapkan kamar kosong yang hanya boleh dimasuki sang Nyai dan yang melakukan pesugihan tersebut. Di kamar itulah ritual untuk melakukan senggama dilakukan pada setiap malam jumat kliwonnya. Tak lupa kamar itu harus disediakan sesaji berupa jajan pasar, kembang wangi, kelapa hijau, dan bakaran kemenyan. Dan semua sesaji itu harus dilakukan setiap malamnya, tanpa boleh lupa atau terlewat.
3. Pesugihan Lereng Merapi
Pesugihan ini dilakukan dengan cara melakukan ritual pesugihan kepada kubiran tokoh sakti yang ada pada zaman dahulu. Kuburan tokoh ini yang berlokasi di Cangkringan, Sleman, Jogjakarta selalu dipenuhi dengan berbagai macam sesaji. Permohonan yang dilantunkan pun bermacam-macam, ada yang pesugihan, ilmu kanuragan, kenaikan pejabat, dan banyak lagi.
Padahal menurut cerita yang ada, gundukan itu sebenarnya adalah kuburan seekor gajah yang digunakan sebagai tunggangan oleh Kerincing Wesi saat dahulu ditugaskan menjaga lokasi tersebut.
Pada malam tertentu pun biasanya akan terdengar lenguhan ghaib dari sang gajah atau bahkan melihatnya tengah melintas di sekitar sana. Tempat ini tidaklah berbahaya namun tetap memiliki hawa mistik yang kuat yang dapat menjanjikan perubahan nasib bagi mereka yang membutuhkannya.
4. Pesugihan Bulu Gendruwo
Pesugihan ini dilakukan dengan cara menyediakan masakan yang berbahan dasar burung gagak dan diletakkan di bawah pohon Gayam lalu bertelanjang setelahnya.
Ritual ini merupakan ritual yang gampang-gampang susah karena membutuhkan kegesitan saat bertatap muka dengannya.
Ritual yang dilakukan adalah dengan cara membawa masakan di bawah pohon gayam yang dimaksud, dan bertelanjang bulat. Setelah itu genderuwo tersebut akan datang untuk melahap makanan yang dibawakan.
Saat inilah sang peminat harus berhasil mencabut minimal 1 helai bulu dari sang genderuwo dengan cepat dan lincah. Bila berhasil maka ia akan mendapatkan bulu yang diinginkan serta harta yang mengalir tak kunjung henti-hentinya. Namun bila yang gagal maka bisa-bisa Anda akan menjadi makanan tambahan untuknya.
Sebenarnya ritual pesugihan ini dilakukan dengan tujuan:
· Supaya dagangan laris manis
· Semoga usaha yang digeluti berjalan lancar terhadap persaingan bisnis
· Supaya suatu jabatan yang dimiliki dapat bertahan lama dan tidak lengser
Berbagai macam pesugihan yang biasa dipakai adalah:
1. Pesugihan Nyi Blorong
Menurut cerita masyarakat Jawa, siapa yang melakukan pesugihan dengannya akan menjadi kaya raya. Nyi blorong ini memiliki wujud sebagai ular naga yang memiliki sisik emas. Bahkan bila melakukan hubungan badan dengannya, maka sisik yang ada pada tubuhnya akan rontok. Sisik yang ditinggalkannya pun bukan sisik biasa, namun sisik yang berupa emas dan permata. Pesugihan ini dapat berjalan dalam jangka yang cukup lama. Namun, sebagai syaratnya, maka bila ia meninggal kelak, ia harus ikut menjadi pengikut Nyi Blorong.
2. Pesugihan Nyai Puspo cempaka
Pesugihan ini sangat tenar pada kalangan masyarakat yang ada di Rembang. Pesugihan ini dilakukan dengan cara menjadi suami dari nyai Puspo Cempoko dan harus melakukan hubungan intim dengannya setiap malam jumat kliwon. Dengan cara ini maka harta melimpah akan diberikan kepadanya.
Syarat untuk pesugihan ini adalah harus menyiapkan kamar kosong yang hanya boleh dimasuki sang Nyai dan yang melakukan pesugihan tersebut. Di kamar itulah ritual untuk melakukan senggama dilakukan pada setiap malam jumat kliwonnya. Tak lupa kamar itu harus disediakan sesaji berupa jajan pasar, kembang wangi, kelapa hijau, dan bakaran kemenyan. Dan semua sesaji itu harus dilakukan setiap malamnya, tanpa boleh lupa atau terlewat.
3. Pesugihan Lereng Merapi
Pesugihan ini dilakukan dengan cara melakukan ritual pesugihan kepada kubiran tokoh sakti yang ada pada zaman dahulu. Kuburan tokoh ini yang berlokasi di Cangkringan, Sleman, Jogjakarta selalu dipenuhi dengan berbagai macam sesaji. Permohonan yang dilantunkan pun bermacam-macam, ada yang pesugihan, ilmu kanuragan, kenaikan pejabat, dan banyak lagi.
Padahal menurut cerita yang ada, gundukan itu sebenarnya adalah kuburan seekor gajah yang digunakan sebagai tunggangan oleh Kerincing Wesi saat dahulu ditugaskan menjaga lokasi tersebut.
Pada malam tertentu pun biasanya akan terdengar lenguhan ghaib dari sang gajah atau bahkan melihatnya tengah melintas di sekitar sana. Tempat ini tidaklah berbahaya namun tetap memiliki hawa mistik yang kuat yang dapat menjanjikan perubahan nasib bagi mereka yang membutuhkannya.
4. Pesugihan Bulu Gendruwo
Pesugihan ini dilakukan dengan cara menyediakan masakan yang berbahan dasar burung gagak dan diletakkan di bawah pohon Gayam lalu bertelanjang setelahnya.
Ritual ini merupakan ritual yang gampang-gampang susah karena membutuhkan kegesitan saat bertatap muka dengannya.
Ritual yang dilakukan adalah dengan cara membawa masakan di bawah pohon gayam yang dimaksud, dan bertelanjang bulat. Setelah itu genderuwo tersebut akan datang untuk melahap makanan yang dibawakan.
Saat inilah sang peminat harus berhasil mencabut minimal 1 helai bulu dari sang genderuwo dengan cepat dan lincah. Bila berhasil maka ia akan mendapatkan bulu yang diinginkan serta harta yang mengalir tak kunjung henti-hentinya. Namun bila yang gagal maka bisa-bisa Anda akan menjadi makanan tambahan untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar